Il Duce
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Ketika itu, para diktator Eropa menjadikan sepak bola sebagai kendaraan politik.
Jenderal Franco di Spanyol memakai Real Madrid sebagai simbol dominasi klub ibu kota atas klub daerah seperti FC Barcelona dari Katalan.
Adolf Hitler penguasa Nazi dari Jerman juga dikenal sebagai pendukung Bayern Munchen dan Schalke 04.
Mussolini kerap menyaksikan laga Lazio di tribune stadion. Ia bahkan membangun stadion baru, Stadio Olimpico, untuk Lazio, menggantikan stadion lama, Stadio del Partito Nazionale Fascista.
Kecintaan Mussolini terhadap bukan hanya sekadar kecintaan terhadap gaya permainan, tetapi juga karena filosofi klub dianggap cocok dengan pandangan politik Mussolini.
Lazio memiliki ideologi Romawi yang ingin menjadi penguasa Eropa dan seluruh dunia. Cita-cita itu merupakan cita-cita politik Mussolini juga. Simbol klub yang bergambar burung elang merupakan representasi dari pasukan Romawi.
Ideologi nasionalisme sayap kanan ini membuat Mussolini jatuh cinta kepada Lazio.
Filosofi ini berbanding terbalik dengan klub rival sekota AS Roma yang sebagian besar dimasuki oleh para imigran Jerman dan masyarakat Naples, bagian selatan Italia.
Di semifinal EURO 2020, Italia ketemu Spanyol. Dua negara itu punya warisan sejarah politik buram di Eropa.
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Pererat Kebersamaan, MS Glow Ajak Mitra Liburan ke Spanyol
- Ketua DPR RI dan Italia Sepakat untuk Tingkatkan Hubungan Diplomatik
- Italia Tutup Akses AI DeepSeek Buatan China, Takut Kebobolan?
- Casa Cuomo Ristorante & Lounge Raih Penghargaan Internasional Berturut-turut
- Hasil UEFA Nations League: Portugal & Spanyol Melaju ke Perempat Final