Ilham Saputra Bantah Terjadi Klaster KPU terkait Covid-19 di Blora

"Kami sudah keliling apel kesiapan coklit untuk mendapatkan DPT akurat. Para petugas sudah pakai sarung tangan, masker atau face shield. Semua sudah jalan," katanya.
Dia menambahkan petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) sebelum ke lapangan sudah rapid test terlebih dahulu. "Kalau ada kena, karena masa kerja PDPD satu bulan, langsung kami ganti," ungkap Ilham.
Menurut Ilham, KPU sudah melakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara.
Dia mencontohkan, orang yang masuk ke TPS diberi C6 atau undangan dengan waktu dan jumlah yang diatur. Misalnya, untuk pukul 9.00 - 10.00 diatur untuk 20 orang supaya menghindari kerumuman.
"Kemarin agak telat ya, itu pukul 8.00 sampai 13.00, bisa mencoblos 325 orang. Jadi, riil seperti itu karena jarang sekali misalnya semuanya, 500 orang, datang ke TPS," kata dia.
Namun, ia berharap semua orang atau pemilih datang memberikan hak suara ke TPS. Untuk memastikan itu, KPU akan membuat tutorial dalam bentuk video supaya masyarakat yakin dan aman datang ke TPS selama mematuhi protokol Covid-19. Misalnya, menggunakan sarung tangan, petugas memakai face shield, dan lainnya.
Namun, Ilham mengungkap ada temuan ketika menggunakan sarung tangan pemilih susah membuka surat suara.
Demikian juga dengan pemilih disabilitas tuna netra, ketika mengenakan sarung tangan sulit merasakan template huruf braille. (boy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Selain membantah adanya klaster KPU, Ilham Saputra juga memastikan semua petugas sudah mengikuti rapid test.
Redaktur & Reporter : Boy
- Menjelang PSU, Calon Bupati Parimo Nizar Rahmatu Dilaporkan ke Bawaslu
- Pantau Langsung PSU Pilkada Siak, Irjen Herry: Kami Kawal Keamanan hingga Tuntas
- Paslon dari Barito Utara Ini Disorot, KPU dan Bawaslu Diminta Bergerak
- Wamendagri Ribka Tegaskan Kabupaten Magetan Siap Laksanakan PSU
- Mendagri Tito Ungkap Total Anggaran PSU Pilkada 2024 Rp 719 Miliar
- Sampaikan Laporan saat Rapur, Komisi II Punya 10 Catatan soal Evaluasi Pimpinan DKPP