Illegal Fishing Bukan Perangnya KKP Saja
jpnn.com - NAMA Susi Pudjiastuti langsung mencuat begitu diangkat Presiden RI Joko Widodo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan bulan Oktober lalu. Kehidupannya pribadinya langsung menjadi topik menarik di mata masyarakat, apalagi Bu Menteri hanya tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Belum lagi hobinya yang merokok dan memelihara tato di tubuhnya. Kinerjanya di kementerian juga tak kalah heboh diperbincangkan, setelah mengubah jam masuk kerja pegawainya menjadi lebih pagi. Susi juga berhasil menerapkan kebijakan mengenai menenggelamkan kapal asing ilegal, yang kerap mencuri hasil ikan di perairan Indonesia.
Tak sedikit yang mencibir upaya Susi, yang dinilai hanya berani menenggelamkan kapal berukuran kecil saja. Lalu bagaimana Susi menanggapi cibiran tersebut? Upaya apa saja yang ia lakukan untuk memuluskan rencananya? Apakah seluruh operator menerima kehadirannya? Berikut petikan wawancara dengan Susi beberapa hari lalu dengan wartawan JPNN.com, Yessy Artada, di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jalan Merdeka Timur, Jakarta.
Beberapa orang mencibir ibu hanya berani menenggelamkan kapal Vietnam yang berukuran kecil saja?
Jangan bullying kami. Itu (kapal Vietnam) ukurannya 70 GT. Mungkin kameramen ambil dari jarak jauh, jadi kelihatan kecil. Kapal ukuran 70 GT itu ukuran (kapal) cukup besar, karena bisa mengangkat 5 ton hasil laut dalam sekali menjaring. Sekali tarik, kerusakan yang mereka timbulkan besar.
Yakin dengan menenggelamkan kapal ampuh dan membuat jera kapal asing?
Saya dengar beberapa pemain balik dan langsung memarkirkan kapal mereka, tapi kita terus mengawasi serta melakukan investigasi dan verifikasi. Ini persoalan Indonesia dengan pencuri. Ini tidak bisa kita biarkan. Kita sudah dekati dengan cara baik, sekarang tidak bisa kita biarkan. Bukan cuma Kepmen atas lembaga anti ilegal fishing, kita mendukung presiden (Jokowi) membuat Inpres seperti yang dilakukan Obama. Banyak kejahatan terjadi dari ilegal fishing. Dunia setuju ilegal fishing di manapun tidak bisa dibiarkan.
Upaya yang sudah dilakukan untuk menenggelamkan kapal asing?