Ilmuwan Australia Berhasil Ciptakan Bra Bionik
Senin, 08 Desember 2014 – 17:00 WIB
Sekelompok peneliti di Universitas Wollongong berhasil menciptakan bra bionik yang dapat meregang secara otomatis sesuai gerakan tubuh pemakainya. Bra super canggih ini akan mengendur ketika penggunanya sedang duduk dan mengencang ketika penggunanya berlari atau berolahraga.
Bra sudah digunakan beratus tahun lalu oleh perempuan, namun hingga kini pembuatan bra tidak pernah sepenuhnya tepat. Hal inilah yang memulai ketertarikan Profesor Julie Steele dari Riset Payudara Australia. "Sejauh ini belum banyak meneliti masalah bra dan sains atau ilmu pengetahuan jugfa belum banyak digunakan untuk menggali apa yang bisa dilakukan untuk membuat pakaian khusus perempuan ini lebih nyaman digunakan dan seseuai kebutuhan," "Banyak sistem ukuran bra yang digunakan saat ini sudah berusia sangat tua, dan wanita dihadapkan dengan banyak jenis bra - biasanya pabrik membuat bra dengan banyak ukuran, namun tidak ada bra yang bisa benar-benar mendukung payudara perempuan dengan tepat," Lantaran masalah ini, perempuan jarang menggunakan bra yang terpasang dengan tepat, bahkan untuk jenis bra yang diiklankan bisa memberikan dukungan yang benar dan kuat pada payudara ketika berolahraga sekalipun. Karena hal inilah Professor Steele mendedikasikan sebagian besar karirnya untuk memperbaiki kenyamanan payudara wanita. "Kebanyakan bra olahraga wanita tidak nyaman ketika digunakan - bra itu terlalu ketat atau talinya terlalu lebar," kata Profesor Steele. "Perempuan banyak mengeluh mereka merasa mengganggu dengan bra tersebut, sehingga tidak ingin memakainya.
"Kami sedang mencoba untuk menciptakan bra yang bisa mendukung payudara dengan kokoh sekaligus nyaman digunakan wanita ." Sekitar 15 tahun yang lalu dia membayangkan sebuah bra yang bisa berubah dengan sendirinya tergantung apa yang sedang dilakukan pemakainya. Berkat kemajuan teknologi serat dan material listrik, sekarang angan-angannya itu bisa menjadi kenyataan dan prototipe bra canggih itu sudah berhasil dibuat. Bra bionik Organisasinya menggandeng Dewan Pusat Riset Ilmu Elektro Universitas Wollongong - mempelopori pembangunan fasilitas yang mengkhususkan diri menciptakan material yang diperlukan untuk menciptakan bra bionik. Direktur pusat fasilitas tersebut, Professor Gordon Wallace telah banyak terlibat dalam proyek pembuatan material atificial untuk menyelesaikan bermacam masalah, merancang bra bionik dengan pendekatan materi artifisial menurutnya sama saja. "Kami telah merekayasa partikelnano dan mereka dapat menimbulkan konduktivitas listrik didalam serat, sehingga ketika serat itu diregangkan maka akan terjadi perubahan konduktivitas dan itu dapat medorong terjadinya perubahan pada banyak hal lain yang sangat penting dan diperlukan untuk memantau gerakan manusia." "Saat ini pembuatan prototipe bra bionik berada pada tahap yang penting, dimana kamis sedang berusaha mengintegrasikan semua sensor nanopartikel dalam pakaian dalam itu dengan mulus." Profesor Steele mengaku beberapa produsen bra papan atas telah menyatakan ketertarikannya pada teknologi bra bionik yang mereka ciptakan. "Tantangan yang kami hadapi adalah bagaimana mencopot jaringan partikelnano itu dari bra agar bisa dicuci." Penelitian ini tidak hanya menjadi kemenangan bagi Kota Illawarra karena menjadi kota yang berhasil merintis desain bra bionik, tapi juga menghadirkan kesempatan untuk membangun pabrik untuk memproduksi bra bionik itu ketika sudah siap diluncurkan ke pasaran nanti.
Baca Juga:
Sekelompok peneliti di Universitas Wollongong berhasil menciptakan bra bionik yang dapat meregang secara otomatis sesuai gerakan tubuh pemakainya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki