Ilmuwan Australia Kenang Fisikawan Stephen Hawking
Fisikawan Stephen Hawking meninggal dunia pada usia 76 tahun.
Poin utama:
• Stephen Hawking dijuluki sebagai salah satu ahli fisika teoritis paling brilian sejak Albert Einstein• Ia divonis dua tahun untuk bertahan hidup saat didiagnosa menderita penyakit syaraf motorik pada tahun 1963
• Karya Profesor Hawking berkisar dari asal mula alam semesta, sampai pada prospek perjalanan waktu
Ia meninggal dengan tenang di rumahnya di Cambridge pada Rabu (14/3/2018) dini hari (waktu setempat), menurut sebuah pernyataan dari keluarganya.
"Keluarganya meminta agar diberi waktu dan privasi untuk meratapi kepergiannya, tapi mereka ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah berada di sisi Profesor Hawking - dan mendukungnya - sepanjang hidupnya," kata pernyataan tersebut.
Profesor Hawking, yang dijuluki salah satu fisikawan teoritis paling brilian sejak Albert Einstein, meninggal pada hari ulang tahun Einstein yang ke 139.
Anak-anak Profesor Hawking, Lucy, Robert dan Tim mengatakan bahwa mereka sangat sedih atas kepergian ayah mereka.
"Ia adalah ilmuwan hebat dan pria luar biasa yang pekerjaan dan warisannya akan terus dikenang selama bertahun-tahun. Keberanian dan ketekunannya dengan kecemerlangan dan humornya menginspirasi orang-orang di seluruh dunia," kata anak-anak Hawking.
"Ia pernah berkata, ‘Ini tidak akan menjadi alam semesta jika bukan rumah bagi orang yang kamu cintai'. Kami akan merindukannya selamanya."
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat