Ilmuwan Australia Kenang Fisikawan Stephen Hawking

Universitas Cambridge akan membuka buku bela sungkawa di Kampus Gonville dan Caius bagi mereka yang ingin memberikan penghormatan atas hidupnya.

Profesor Hawking berusaha menjelaskan beberapa pertanyaan hidup paling rumit saat ia bekerja di bawah bayang-bayang kemungkinan kematian dini.
Pada tahun 1963, ia didiagnosa menderita penyakit syaraf motorik dan divonis dua tahun untuk bertahan hidup.
Profesor Hawking kemudian menjadi seorang peneliti di Universitas Cambridge dan peneliti tamu di Kampus Gonville dan Caius.
Ia adalah seorang Profesor Lucasian di universitas tersebut dari tahun 1979 sampai 2009, sebuah posisi yang sebelumnya dipegang oleh Isaac Newton pada tahun 1663.
Karyanya berkisar dari asal-usul alam semesta itu sendiri, melalui prospek perjalanan menggiurkan ke misteri lubang hitam yang menghabiskan banyak ruang.
Namun kekuatan kecerdasannya sangat kontras dengan kelemahan tubuhnya, yang dilanda penyakit yang mulai dialaminya pada usia 21 tahun.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia