Ilmuwan Berhasil Aktifkan Wahana Pemburu Komet
jpnn.com - LONDON - Badan Ruang Angkasa Eropa (ESA) berhasil mengaktifkan kembali wahana antariksa pemburu komet, Rosetta yang telah 31 bulan dalam hibernasi. Wahana peneliti ini sudah melakukan perjalanan sejauh 800 juta kilometer di luar angkasa dan kini berada di sekitar orbit Jupiter.
Sebuah sinyal yang diterima operator di Darmstadt , Jerman, Minggu (20/1) pukul 18:17 GMT mengkonfirmasikan bahwa wahana itu dalam status siaga. Sebelumnya, Rosetta telah menghabiskan 31 bulan waktu hibernasi untuk menghemat daya di luar orbit Jupiter yang bakal membawanya ke Comet 67P/Churyumov-Gerasimenko pada bulan Agustus.
Menurut BBC, Senin (20/1), salah satu yang menjadi tantangan misi terakhir Rosetta adalah upaya untuk menempatkan robot pendarat kecil, Philae, pada permukaan komet selebar 4.5 km itu. Rencananya, upaya itu bakal dilakukan pada November mendatang.
"Saya pikir itu adalah jam terpanjang dalam hidupku, tetapi juga salah satu yang paling berharga," ujar Andrea Accomazzo, manajer operasi misi Rosetta
Setelah Rosetta diaktifkan, tim ilmuwan Eropa akan melakukan konfirmasi terlebih dulu apakah semua peralatan di dalam wahana itu dalam kondisi prima. BBC melaporkan bahwa proses membangunkan Rosetta sendiri memerlukan waktu berjam-jam dan peralatan-peralatan penting di dalamnya harus dipastikan masih berfungsi dengan sempurna.
Selama beberapa bulan mendatang, Rosetta akan dicoba untuk mendaratkan pesawat penjelajah ke komet 67P/Churyumov-Gerasimenko untuk menyelidiki tanda-tanda kehidupan yang membeku sejak kelahiran sistem tata surya. (esy/jpnn)
LONDON - Badan Ruang Angkasa Eropa (ESA) berhasil mengaktifkan kembali wahana antariksa pemburu komet, Rosetta yang telah 31 bulan dalam hibernasi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play
- Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- xAI Sedang Menyiapkan Chatbot Grok Untuk Pengguna Perangkat iOS
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan
- Equnix Apresiasi Penggerak Teknologi Mandiri di Indonesia