Ilmuwan dari 40 Negara Bahas Kelestarian Hayati
Rabu, 15 Mei 2019 – 15:57 WIB

Kholidah Tamami dari IMERC Sekolah Studi Strategis dan Global Universitas Indonesia (kanan). Foto: Dok Pri
Turut hadir sebagai pemapar ialah Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan Husnan Bey Fanani.
Ketua Dewan Pengawas Universitas Kaspia Barat Huseyngulu Baghirov menekankan pentingnya konferensi dalam hal mengatalisasi diskusi dengan para peneliti berpengaruh dari seluruh dunia.
Rektor Universitas Kaspia Barat Andris Leitas menjelaskan, semua daerah pegunungan di dunia sedang mengalami pengembangan melalui eksploitasi sumber daya tak terbatas serta pariwisata yang sedang tumbuh.
“Perkembangan itu memberikan tekanan pada keanekaragaman hayati dan populasi pegunungan,” ujarnya. (jos/jpnn)
Para ahli dari sekitar 40 negara serta ilmuwan lokal menghadiri konferensi internasional berjudul Pegunungan: Budaya, Bentang Alam dan Keanekaragaman Hayati di Universitas Kaspia Barat pada 10-12 Mei 2019.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ada Puluhan Personel TNI-Polri jadi Korban KKB Selama 2024
- Jaga Konservasi Hayati, Ravindra Airlangga Dukung Pengembangan Bioprospeksi di Indonesia
- Pohon Ganja Tumbuh Subur di Pegunungan
- Mendorong Perekonomian Masyarakat, Satgas TNI Bergerak di Wilayah Pegunungan Papua
- Ada Peringatan dari Pak Ganjar untuk Warga di Daerah Pegunungan
- Polisi Menyamar jadi Tukang Rumput di Pegunungan Tasikmalaya, Hasilnya Luar Biasa, Oh Iwan