Ilmuwan Gunakan Teknologi AI untuk Lacak Populasi Penyu dan Dugong di Pesisir Australia Barat
"Jika ada yang tidak beres dengan populasi, Anda tidak bisa mengetahuinya selama mungkin 10, 20 tahun."
Jadi Dr Vanderklift dan timnya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda dan mencoba mengambil gambar di dalam air sehingga mereka tidak hanya mendapatkan penyu betina.
"Penyu memiliki paru-paru, mereka menghirup udara, mereka perlu muncul ke permukaan... jika kita menerbangkan drone, kita pasti dapat melihat mereka dan itulah yang telah kami lakukan," kata Dr Vanderklift.
"Dan aspirasinya adalah kita tidak perlu melihat semua foto ini, kita bisa menggunakan teknologi AI untuk melakukannya."
Melatih AI untuk menemukan dugong
Amanda Hodgson dari Edith Cowan University di Perth telah menyelidiki penggunaan drone untuk survei hewan sejak 2007.
Dia telah mengumpulkan data selama lebih dari 10 tahun untuk melatih program yang bisa menemukan hewan laut besar seperti dugong di Exmouth dan Shark Bay.
Survei dugong reguler membutuhkan tim yang terdiri dari sekitar lima orang yang membutuhkan pelatihan khusus sebagai pelapor di pesawat kecil.
Survei semacam itu mahal sehingga di negara bagian Australia Barat, Departemen Keanekaragaman Hayati dan Konservasi hanya melakukannya setiap lima tahun.
Teknik baru sedang dikembangkan di barat laut Australia dengan menggunakan kecerdasan buatan dan drone untuk membantu upaya konservasi hewan laut termasuk penyu dan dugong
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana