Ilmuwan Indonesia Terlibat dalam Proyek Penemuan Partikel Tuhan
Sabtu, 18 Agustus 2012 – 19:31 WIB
"Saya terlibat di CMS saat menempuh program postdoctoral di University of Mississippi, AS," ujar Rahmat.
Suharyo menyusul beberapa saat kemudian. Kala itu Suharyo bekerja sebagai staf peneliti di Departemen Fisika dan Astronomi, University of California, Riverside.
Sejak saat itu keduanya bahu-membahu dengan ribuan ilmuwan lain untuk mencari partikel Tuhan. Rahmat memaparkan, mereka cukup berperan dalam penelitian tersebut. Peraih gelar PhD ilmu fisika dari University of Oregon, Eugene, itu memaparkan, dirinya berhasil mengembangkan teknik simulasi detektor (HFGFlash) untuk kolaborasi CMS. Simulasi temuan tersebut merupakan yang tercepat di dunia untuk electromagnetic shower di daerah Forward CMS (ujung detektor CMS).
"Simulasi yang saya buat berdasarkan pameterisasi dapat bekerja 10-1.000 kali lebih cepat daripada"simulasi standar detektor (Geant4). Saya yakin, selain untuk CMS, simulasi saya akan sangat berguna untuk semua eksperimen fisika sekarang dan masa depan," jelasnya.
Keterlibatannya dalam penemuan partikel Tuhan tersebut, lanjut Rahmat, membawa perkembangan besar bagi karirnya sebagai fisikawan. Dia menjelaskan, sejak partikel tersebut ditemukan, banyak respons dari berbagai pihak. Bahkan, dia mendapat beberapa tawaran interview untuk menjadi profesor fisika atau astronomi di Amerika Serikat.
Sebanyak 3.000 ilmuwan dari 40 negara yang bermarkas di Center for Nuclear Research (CERN) Jenewa, Swiss, berhasil menemukan partikel Tuhan. Dua
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408