Ilmuwan Jepang Temukan Gen Kantuk
Selasa, 30 September 2008 – 11:35 WIB
HONGKONG - Mengantuk berat di siang hari ternyata bukan hanya akibat kurang tidur. Pakar di Jepang menemukan variasi gen yang diyakini erat kaitannya dengan narcolepsy yaitu kondisi yang ditandai dengan rasa kantuk berat di siang hari, melemahnya penglihatan, serta menurunnya kinerja otot. Kondisi ini menjangkiti 1 di antara 2.500 orang di Amerika Serikat dan Eropa, namun di Jepang angka kemungkinannya 4 kali lebih besar. ''Gen ngantuk'' ini ditemukan di antara gen-gen CPT1B dan CHKB, yang keduanya berhubungan dengan kelainan tersebut. CPT1B mengatur enzim yang menyebabkan kantuk, sedangkan CHKB berhubungan di siklus tidur.
Para peneliti menganalisis DNA 222 orang Jepang yang mengalami narcoleptic serta membandingkannya dengan 389 orang lain yang normal. Hasilnya, sebuah variasi gen ditemukan pada setiap orang yang menderita narcolepsy.
"45 persen orang dengan narcolepsy memiliki variasi gen ini dibandingkan 30 persen dari yang tidak mengalami kondisi ini," papar Profesor Katsushi Tokunaga dari Departemen Ilmu Genetika Universitas Tokyo. "Penemuan gen ini membuka jalan untuk menemukan treatment yang tepat bagi penderita," tambah Tokunaga.
Baca Juga:
HONGKONG - Mengantuk berat di siang hari ternyata bukan hanya akibat kurang tidur. Pakar di Jepang menemukan variasi gen yang diyakini erat kaitannya
BERITA TERKAIT
- Lebanon di Ambang Perang, 7 Negara Ini Minta Warganya Segera Minggat
- Korut Sebut Persekutuan Amerika-Jepang-Korsel Sudah Menyerupai NATO versi Asia
- Israel Menyerang, Bulan Sabit Merah Evakusasi Personel dari Selatan Gaza
- Indonesia Kembalikan Kerangka 9 Tentara Jepang Era Perang Dunia II
- PBB Pastikan Tidak Ada Penarikan Personel dari Gaza
- Upaya Kudeta Gagal, Eks Panglima Angkatan Darat Langsung Ditangkap