Ilmuwan Jepang Temukan Gen Kantuk

Ilmuwan Jepang Temukan Gen Kantuk
Ilmuwan Jepang Temukan Gen Kantuk
HONGKONG - Mengantuk berat di siang hari ternyata bukan hanya akibat kurang tidur. Pakar di Jepang menemukan variasi gen yang diyakini erat kaitannya dengan narcolepsy yaitu kondisi yang ditandai dengan rasa kantuk berat di siang hari, melemahnya penglihatan, serta menurunnya kinerja otot. Kondisi ini menjangkiti 1 di antara 2.500 orang di Amerika Serikat dan Eropa, namun di Jepang angka kemungkinannya 4 kali lebih besar.

Para peneliti menganalisis DNA 222 orang Jepang yang mengalami narcoleptic serta membandingkannya dengan 389 orang lain yang normal. Hasilnya, sebuah variasi gen ditemukan pada setiap orang yang menderita narcolepsy.

"45 persen orang dengan narcolepsy memiliki variasi gen ini dibandingkan 30 persen dari yang tidak mengalami kondisi ini," papar Profesor Katsushi Tokunaga dari Departemen Ilmu Genetika Universitas Tokyo. "Penemuan gen ini membuka jalan untuk menemukan treatment yang tepat bagi penderita," tambah Tokunaga.

''Gen ngantuk'' ini ditemukan di antara gen-gen CPT1B dan CHKB, yang keduanya berhubungan dengan kelainan tersebut. CPT1B mengatur enzim yang menyebabkan kantuk, sedangkan CHKB berhubungan di siklus tidur.

HONGKONG - Mengantuk berat di siang hari ternyata bukan hanya akibat kurang tidur. Pakar di Jepang menemukan variasi gen yang diyakini erat kaitannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News