Ilmuwan Temukan Bintang Tertua
jpnn.com - SYDNEY--Para ilmuwan di Australian National University mengatakan telah menemukan bintang tertua di alam semesta, yang terbentuk lebih 13,6 miliar tahun yang lalu, tidak lama setelah Big Bang. Bintang kuno ini terletak sekitar enam ribu cahaya dari Bumi.
Penemuan ini akan memungkinkan para astronom meneliti komposisi kimiawi bintang-bintang pertama di alam raya ini. Menurut Dr Stefan Keller, peluang menemukan bintang tertua adalah 1 berbanding 60 juta.
"Saya sangat kaget tapi juga senang. Ini seperti menemukan jarum di tumpukan jerami," kata Dr Keller seperti dilansir CBC, Senin (10/2).
Ia menjelaskan pencarian bintang tertua antara lain didasarkan dengan warna yang tampak dari bintang tersebut. "Hanya dengan melihat warnanya kami tahu mana bintang muda, mana bintang yang jauh lebih tua. Kami juga bisa memperkirakan kandungan besi. Makin banyak besinya, makin muda usianya," papar Dr Keller.
Ia menggambarkan penemuannya ini sebagai 'kapsul waktu' yang bisa memberi banyak informasi tentang bintang-bintang pertama di jagad raya. Bintang kuno ini terletak sekitar enam ribu cahaya dari Bumi.
Para peneliti di Australian National University Research School of Astronomy and Astrophysics, mengatakan timnya sebenarnya telah melihat sidik jari kimia dari bintang pertama setelah big bang terjadi. Setelah 11 tahun mencari, bintang itu ditemukan menggunakan teleskop SkyMapper di Siding Spring Observatory. (esy/jpnn)
SYDNEY--Para ilmuwan di Australian National University mengatakan telah menemukan bintang tertua di alam semesta, yang terbentuk lebih 13,6 miliar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sega Tidak Lagi Merilis Konsol Mini, Ini Alasannya
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play
- Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- xAI Sedang Menyiapkan Chatbot Grok Untuk Pengguna Perangkat iOS
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan