Ilmuwan Temukan Parasit Dalam Jumlah Besar di Antartika
Parasit laut yang jarang diketahui telah mengejutkan para peneliti Antartika setelah mereka menemukan jumlahnya yang banyak di lautan belahan selatan, sebuah fakta yang bisa mengubah cara memahami ekosistem Antartika.
Parasit syndiniales telah ditemukan di lautan di seluruh dunia, tetapi biasanya hanya pada tingkat 1 persen dari kehidupan laut di setiap sampel.
Ketika para ilmuwan Tasmania mengambil sampel air dari Samudra Selatan dan membaginya melalui pengurutan DNA, mereka mendapatkan pandangan yang jauh lebih dekat dari yang diberikan mikroskop elektron.
Mereka menemukan parasit syndiniales pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Parasit pembunuh plankton ini terbentuk sebanyak 50 persen dari materi hidup dalam sampel.
Ilmuwan Divisi Antartika Australia, Bruce Deagle, mengatakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk lebih memahami ekosistem laut melalui DNA dibandingkan dengan melihat melalui mikroskop.
"Di bawah mikroskop, Anda tidak melihat parasit ini, mereka ada dalam bentuk yang sangat kecil atau mereka kista yang siap untuk menginfeksi organisme lain, atau mereka sebenarnya di dalam organisme."
"Mereka ada di dalam fitoplankton, jadi kami tak memperkirakan melihat hal itu."
Ia mengatakan, parasit tersebut begitu berlimpah di perairan yang kaya nutrisi dekat es laut.
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Jadi Presiden, Kamala Harris Mengakui Kekalahannya
- Dunia Hari Ini: Beberapa Hasil Suara Pemilu Amerika Serikat Mulai Keluar
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa