Imaji Xinjiang
Oleh Dahlan Iskan
Minggu, 27 Oktober 2019 – 08:48 WIB
Tentu dari Beijing saya mendarat dulu di Urumqi. Bermalam di situ.
Hari kedua saya naik mobil seperti tanpa ujung. Dari Urumqi. Ke arah utara. Delapan jam. Di atas jalan tol yang sangat mulus.
Tidak ada pemandangan lain di kanan-kiri jalan itu. Kecuali tanah kosong gobi. Bukan tanah kosong pasir.
Kadang saya berpikir: untuk apa Tiongkok membangun jalan tol di wilayah padang gobi. Yang sangat sepi.
Saya jadi ingat ketika mengendarai mobil dari Los Angeles ke Arizona. Bermalam di Las Vegas.
Seperti itulah suasananya. Hanya gurun sepanjang mata memandang. Yang membedakan dari Nevada adalah: tidak ada.
Ups, ada.
Di tempat-tempat tertentu saya melihat sumur angguk. Di tengah padang gobi. Itulah sumur minyak.
Nama toko, hotel, kantor, resto, nama jalan, dan apa saja didahului huruf Arab. Sebagai lulusan pesantren saya coba baca semua kalimat dalam huruf Arab itu.
BERITA TERKAIT