Imaji Xinjiang
Oleh Dahlan Iskan
Minggu, 27 Oktober 2019 – 08:48 WIB
Sekian jam kemudian saya melihat cerobong asap. Tanpa asap. Banyak sekali.
Itulah pembangkit listrik. Menggunakan batu bara.
Di beberapa wilayah Xinjiang kaya akan batu bara. PLTU dibangun di atas tambang. Dengan sistem pendingin udara. Bukan air. Tidak banyak air di situ.
Listrik dari situ mengalir sampai jauh. Sampai Shanghai --hampir 3.000 km jauhnya.
Apakah listriknya tidak habis menguap dalam perjalanan di SUTET?
Mereka menggunakan transmisi yang belum kita kenal: DC. Kapasitas transmisinya pun belum kita tahu: 1.100 kv.
Transmisi terjauh kita: Situbondo-Banten. Kira-kira 600 km. Dengan sistem AC --kapasitas 500 kv.
Transmisi DC itulah yang dulu juga kita rencanakan. Kita bangun PLTU besar-besaran di atas tambang batu bara di Sumsel.
Nama toko, hotel, kantor, resto, nama jalan, dan apa saja didahului huruf Arab. Sebagai lulusan pesantren saya coba baca semua kalimat dalam huruf Arab itu.
BERITA TERKAIT