Imam Besar Ahmad Zahro Minta Menag Ralat Pernyataan Good Looking
jpnn.com, SURABAYA - Imam Besar Masjid Al Akbar Surabaya Ahmad Zahro mengkritik pernyataan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi terkait dua jalur pintu masuk radikalisme, yakni melalui lembaga pendidikan dan lembaga agama yang salah satunya adalah penceramah atau kelompok good looking.
Menurut Ahmad Zahro, para hafiz Quran merupakan bagian dari keluarga Allah.
“Penghafal Al-Quran adalah keluarga Allah dan orang-orang khusus-Nya, orang-orang spesial-Nya,” kata Ahmad Zahro di Surabaya, Jumat (11/9).
Ahmad Zahro menegaskan, jika Menag Fachrul Razi tidak meralat pernyataan soal good looking, maka akan berhadapan dengan ribuan huffadz (penghafal Al-Quran) di berbagai daerah di Indonesia.
Hanya saja, kata dia, para huffadz tidak meresponsnya dengan cara demo ataupun kekerasan.
"Pak Menteri, kalau panjenengan tidak meralat pendapat itu, berhadapan dengan para huffadz, dan para huffadz menghadapi itu tidak dengan cara demo maupun dengan kekerasan, cukup hati ndak terima adalah doa dahsyat untuk bapak," tegasnya.
Ahmad Zahro menilai selama Menag Fachrul Razi tidak meralat pernyataan tersebut, kekecewaan para huffadz lewat doa terus mengalir.
"Sekali lagi, cukup hati mereka kecewa dan tidak terima, tersinggung oleh ucapan bapak adalah doa yang amat dahsyat, dan itu jumlahnya ratusan ribu, pak. Jangan main-main dengan para huffadz," katanya.
Imam Besar Masjid Al Akbar Surabaya Ahmad Zahro mengkritik pernyataan Menag Fachrul Razi terkait dua jalur pintu masuk radikalisme.
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- Kepala BNPT: RAN PE Masih Perlu Dilanjutkan
- LPOI dan LPOK Ingatkan untuk Mewaspadai Metamorfosa Gerakan Radikalisme dan Terorisme
- Pakar Terorisme Sebut Kelompok Radikal Mulai Memakai AI untuk Menyebarkan Ideologi
- Kepala BNPT Imbau Semua Jajaran Tetap Waspada dan Jaga Kondusivitas Jelang Lebaran