Imam Besar Istiqlal Bertemu Pak Jokowi, Inilah Hasilnya
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengundang Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar ke Istana Merdeka, Rabu (5/4) siang.
Usai pertemuan dengan Presiden Jokowi, ulama yang juga akademisi kelahiran Sulawesi Selatan itu mengaku membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan masalah umat. "Sambil makan kami bicara tentang perkembangan keumatan dan kebangsaan," ujar Nasaruddin di kompleks Istana Negara.
Mantan wakil menteri agama itu mengatakan, dirinya sudah berkali-kali bertemu dan berdiskusi dengan Jokowi. Nasaruddin mengaku sudah sering bertemu Jokowi semasa masih menjadi Gubernur DKI.
Nasaruddin mengaku bertukar informasi dengan Jokowi sembari makan siang. Salah satunya tentang upaya meningkatkan kualitas keumatan melalui pendidikan keagamaan.
"Jangan mempelajari agama di permukaan, nanti akan muncul persoalan," ulasnya.
Nasaruddin meyakini membaiknya pemahaman seseorang terhadap agama akan membuat lebih bijak. Sebab, banyak persoalan muncul justru karena kurang dalamnya pemahaman terhadap agama.
Selain itu, Nasaruddin dalam pertemuannya dengan Jokowi juga membicarakan pengembangan hubungan internasional dunia Islam. Apalagi, pemerintah sering terlibat dalam forum-forum internasional.
“Kami juga memberi masukan, bagaimana cara efisien dan efektif meningkatkan kualitas keumatan yang lebih bijak. Insyaallah tidak ada sesuatu yang serius, tidak ada sesuatu yang istimewa lebih kepada tukar menukar informasi," tambah dia.(fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo mengundang Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar ke Istana Merdeka, Rabu (5/4) siang.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tafsir Iqra
- Majelis Masyayikh Meluncurkan Aplikasi Layanan Pendidikan Pesantren SYAMIL
- Siap Lakukan Pembersihan di Kemenag, Nasaruddin Umar Berpesan Begini kepada Jajarannya
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Gandeng KPK, Menag Ingin Penyelenggaraan Ibadah Haji Transparan dan Bersih
- Minta Bantuan KPK, Menag Nasaruddin Umar Beri Peringatan buat Aparat Kemenag