Imam Besar Istiqlal: Naik Haji dan Umroh Berkali-Kali Itu Zalim
jpnn.com - JAKARTA - Pakar hadis yang juga Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Profesor KH Ali Mustafa Yaqub mengingatkan siapa saja yang naik haji atau umroh berulang kali berarti menzalimi orang lain. Sebab, hal itu sama saja mempersempit kesempatan bagi muslim lainnya yang bakal naik haji untuk pertama kali.
"Sering naik haji atau umroh sama artinya menzalimi orang lain karena mempersempit orang lain yang belum ke Mekah," kata Mustafa dalam diskusi di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Selasa (11/8).
Bahkan, lanjutnya, banyak masyarakat yang memalsukan identitas agar bisa naik haji lebih dari sekali. Padahal Rasulullah Muhammad SAW pun hanya sekali menunaikan ibadah haji.
"Mestinya para ulama mengingatkan jemaahnya bahwa naik haji itu cukup satu kali saja sebagaimana yang dilakukan Rasulullah. Semasa hidupnya, Rasullah punya kesempatan tiga kali untuk melakukan haji. Tapi Rasulullah melakukan ibadah haji hanya satu kali saja," jelasnya.
Kiai kelahiran Batang, Jawa Tengah itu menyesalkan ulah umat Islam di tanah air yang berkali-kali naik haji dan umroh hingga 8 juta orang per tahun sehingga menghabiskan uang USD 5 miliar. Menurutnya, uang itu akan lebih bermanfaat untuk memberdayakan umat Islam yang masih miskin.
"Menurut saya, itu namanya orang Islam buang-buang uang dengan cara berhaji ulang dan umroh. Padahal, kalau diberikan ke anak yatim, jauh lebih besar pahala dan manfaatnya," pungkas Ali Mustafa Yaqub.
Masalahnya, ujar Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini, dalam praktiknya justru para ulama mendorong-dorong umat Islam untuk sering-sering naik haji maupun umroh. Sebab, para ulama itu pula yang memiliki biro travel haji dan umroh.
"Jadi ulama juga tidak memberikan contoh yang sudah dilakukan oleh Rasulullah terhadap jemaahnya. Makanya ada istilah kiai pemburu dolar," tegasnya.
JAKARTA - Pakar hadis yang juga Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Profesor KH Ali Mustafa Yaqub mengingatkan siapa saja yang naik
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat