Hadir di Acara Mata Najwa On Stage Kediri
Imam Nahrawi Ceritakan Perjalanan Hidupnya dari Santri Menjadi Menteri
jpnn.com, KEDIRI - Menpora Imam Nahrawi hadir sebagai bintang tamu di acara tapping Mata Najwa OnStage Kediri di GOR Jayabaya, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (23/4). Padaacara tersebut, Menpora bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan motivasi perjalanan hidupnya kepada anak muda Kediri yang langsung dipandu oleh Najwa Sihab.
Cerita dua perjalanan tokoh asal Jawa Timur ini tergolong cukup menarik, mulai perjalanan mereka dari kecil hingga terjun menjadi politikus sampai menjadi pejabat negeri ini diulas semua oleh Najwa Sihab atau yang biasa dipanggil Nana. Kepada Menpora, Nana menanyakan menanyakan cerita bagaimana menjadi seorang santri.
Ketika mendapat pertanyaan tersebut, Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur ini menceritakan pendidikan selama di pondok pesantren menjadi santri sangat mempengaruhi hidupnya hingga saat ini. Selain diajarkan tentang agama, di pesantren para santri juga diajarkan bagaimana cara hidup disiplin yang luar biasa.
"Menjadi santri di pondok pesantren adalah pelajaran hidup saya yang kedua setelah dari kedua orang tua saya. Di situ selain kita dituntut keras untuk belajar agama, sebagai santri kita juga belajar disiplin dan kesetiaan. Kita harus disiplin dan setia dengan perintah Kyai, mulai antri makan hingga mandi kita harus diajarkan displin yang luar biasa. Karenanya saya bangga sebagai santri," kata Menpora.
Setelah menjadi santri, Menpora pun menceritakan dirinya ketika menjalan masa lulus SMA dan menuju kuliah. Perjuangan kedua orang tuanya untuk mewujudkan mmpi anaknya bisa kuliah di Surabaya sangat luar biasa.
"Saya oleh kedua orang tua ketika lulus SMA sempat disuruh pergi ke Malaysia karena ada saudara di sana, tapi saya waktu itu memutuskan untuk kuliah di Surabaya. Akhirnya kedua orang tua saya harus menjual sawahnya demi menyekolahkan saya. Dan alhamdulilah kuliah saya bisa berjalan baik meski saya dulu sering tidur dari masjid ke masjid, karena tidak sanggup sewa kos," kenangnya.
Perjalanan hidup yang mengantarkan dirinya seperti sekarang bisa menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sebenarnya tidak ada dalam mimpinya. "Saya sebenarnya ingin menjadi guru, namun Allah memberikan jalan lain yang akhirnya bisa mengantarkan saya seperti sekarang. Saya berpesan kepada adik-adiku semua, jangan pernah takut bermimpi, karena dengan bermimpi kalian akan memiliki motivasi hidup. Jadilah kalian sebagai orang yang bermanfaat untuk siapapun," katanya
Apa yang disampaikan Menpora mendapat tepuk tangan dari seluruh penonton. Acara pun semakin menarik dan meriah dengan kehadiran penulis buku Negeri 5 Menara Ahmad Fuadi yang juga memiliki latar belakang seorang santri. Ditambah lagi semakin meriah dengan kehadiran grup band Nidji.(adv/jpnn)
Ketika mendapat pertanyaan tersebut, Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur ini menceritakan pengalaman menjadi santri yang sangat mempengaruhi hidupnya hingga saat ini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BMH Yogyakarta Salurkan Kasur Baru untuk Santri di Pesantren Tahfidz Cahaya Al-Qur'an
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Sembilan Inorga Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024
- BRI Insurance Perkuat Keberlanjutan Usaha & Peningkatan Ekonomi Pesantren
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN