Imam Prasodjo Sarankan Pencairan BLT Dalam Bentuk Sembako dan Uang
Meskipun demikian, pemerintah juga perlu memastikan masyarakat atau pelanggan 450 VA tersebut harus betul-betul yang kurang mampu dengan cara mendatangi tempat tinggal mereka.
"Masyarakat atau pelanggan 450 VA itu bisa juga listriknya digratiskan selain menerima bantuan tadi," kata lulusan Brown University tersebut.
Apabila hal itu sudah dikerjakan pemerintah kepada masyarakat miskin atau ekonomi lemah, maka kebijakan apapun yang diambil misalnya penerapan karantina wilayah atau pembatasan sosial skala besar akan lebih aman karena mereka sudah terjamin.
Contoh, lain ujar dia, pemerintah juga harus memerhatikan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari penghasilan ojek pangkalan maupun daring.
Pada situasi pandemi COVID-19 saat ini, pengemudi ojek tentunya kesulitan mencari nafkah. Di sisi lain mereka harus memikirkan pemasukan agar cicilan motor tetap bisa dilunasi.
"Orang-orang yang terdampak inilah mesti menjadi perhatian pemerintah," katanya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan sosial bagi masyarakat rentan terhadap wabah COVID-19 dan yang terdampak secara ekonomi akibat kebijakan physical distancing atau pembatasan jarak fisik. (antara/jpnn)
Sosiolog sekaligus dosen di Universitas Indonesia (UI) Imam B Prasodjo menyarankan pemerintah agar pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam bentuk sembako dan uang tunai kepada masyarakat ekonomi lemah.
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Soal Ojol Tak Diberi Subsidi BBM, Menteri Bahli Merespons Begini
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Prabowo Diminta Hati-Hati soal Pengalihan Subsidi BBM menjadi BLT
- Pemerintah Berencana Alihkan Subsidi BBM jadi BLT, tetapi