Iman Abdurrahman Meringkas Peralatan Satu Truk jadi Satu Ransel
Setiap kategori akan dipilih menjadi lima besar. Dia berharap karyanya bisa lolos dan menjadi juara. Rencananya pengumuman pemenang disampaikan pertengahan Juni di markas besar PBB di Jenewa, Swiss.
Sepulang dari Belanda hingga kini, stasiun radio praktis itu belum sempat digunakan di daerah bencana. Sebab, memang belum ada bencana yang berskala besar. Meski begitu, Iman sempat melakukan uji coba di kawasan Bandung. Hasilnya cukup memuaskan.
Kini Iman bersama teman-temannya berniat memproduksi perangkat itu. Dia masih meriset biaya produksinya agar bisa ditekan.
Sebab, berdasar pengalamannya membuat stasiun radio lengkap dengan ranselnya, dibutuhkan biaya sekitar Rp 25 juta per unit.
’’Kami berusaha menekan biayanya agar lebih murah,’’ pungkas dia. (*/c10/ari)
Iman Abdurrahman menciptakan stasiun radio portabel yang bisa dibawa dengan tas ransel. Karya itu menjadi nomine peraih penghargaan dari PBB.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerak Cepat, PNM Peduli Salurkan Bantuan Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
- Gerak Cepat di Tengah Bencana, BAZNAS Bali Dapat Pujian
- Mensos Gus Ipul Instruksikan Jajarannya Merespons Cepat Setiap Kejadian
- Program Konkret Halikinnor-Irawati, Satu Pemadam Kebakaran per Wilayah Rawan
- Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan kepada Korban Bencana di Papua Nugini
- Human Initiative Berhasil Berdayakan Warga Jadi Sukarelawan Tangguh Bencana