Imbal Hasil Obligasi AS Turun, Rupiah Punya Kesempatan Menguat?
Dia juga menyebutkan, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan turun ke level 1,5 persen. Proses pembelian obligasi AS oleh The Fed diperkirakan mulai berdampak terhadap penurunan imbal hasil obligasi AS (US Treasury/UST) jangka panjang.
"Kemungkinan akan menekan tren kenaikan imbal hasil obligasi yang berlangsung sejak awal tahun," papar dia.
Para pelaku pasar, kata Ahmad berekspektasi bahwa kebijakan The Fed akan efektif dalam menekan yield UST jangka panjang dengan program pembelian UST.
"Para pelaku pasar juga akan menanti data CPI AS Februari untuk melihat arah inflasi ke depan," sambung Ahmad.
Nilai tukar rupiah terhadap USD dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan menguat ke level Rp 14.100 per USD.
Pada Selasa (9/3) lalu, rupiah ditutup melemah 45 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp 14.405 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 14.360 per USD. (antara/jpnn)
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu, berpeluang menguat.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Rupiah Hari Ini Terkerek Pelantikan Presiden Prabowo Subianto
- Pemerintah Fokus Menjaga Aliran Investasi untuk Pembangunan Masa Depan
- Ramalan Bank Indonesia Bikin Peluang Rupiah Melaju ke Level Rp 15.500
- Fundamental Ekonomi Menguat, Kurs Rupiah akan Membaik