Imbangi Oposisi, Sebaiknya Wapres SBY dari Parpol
Selasa, 05 Mei 2009 – 19:20 WIB
Soal dua nama ekonom yang disebut-sebut berpeluang mendampingi SBY, Firmanzah menilai tidak akan memberikan penguatan citra bagi SBY. "Kalangan pasar hanya melihat bahwa kedua orang ini masuk dalam kabinet tanpa mempedulikan posisi mereka sebagai wapres. Jadi, untuk apa melakukan langkah yang tidak perlu?" tanyanya pula.
Baca Juga:
Selain itu, Firmanzah kembali menegaskan bahwa SBY tidak boleh membiarkan Golkar berada di luar pemerintahan. Sebab bagaimanapun, posisi Golkar yang mendukungnya tentunya akan sangat menentukan jalannya roda pemerintahan SBY mendatang.
Menurut kalkulasi marketing politik Firmanzah, sosok Akbar Tandjung yang lahir dan besar serta berjuang untuk Golkar, merupakan figur yang masih sangat perlu dipertimbangkan SBY. "Jika SBY memutuskan Akbar Tandjung jadi cawapresnya, secara implisit SBY telah ikut menyelesaikan konflik internal Golkar, karena secara de facto Akbar Tandjung punya dukungan besar di internal Golkar," ujarnya.
"Keputusan tersebut sekaligus sebuah investasi politik SBY di DPR, karena kader Golkar yang akan masuk ke DPR periode 2009-2014 ditenggarai dinominasi oleh wajah baru dan anak-anak muda," imbuh Firmanzah.
JAKARTA - Pakar marketing politik dari Universitas Indonesia (UI), Firmanzah, menyarankan incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil kader
BERITA TERKAIT
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Raih 3 Juta Lebih Suara, Andra Soni-Dimyati Ditetapkan jadi Gubernur & Wagub Terpilih Banten
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP
- Tim Hukum DIA Bakal Bongkar Dugaan 1,6 Juta Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- KPU Jakarta Resmi Menetapkan Pramono-Rano Sebagai Gubernur dan Wagub Jakarta