Imbas Kebijakan COVID yang Ketat di Tiongkok, Apple Akan Memindahkan Produksi iPhone ke India
"Pariwisata, misalnya, telah hancur," katanya.
"Banyak bisnis yang membutuhkan kontak manusia sangat terpengaruh dan tingkat pengangguran juga sangat tinggi.
"Semuanya saling terkait."
Kebijakan di Tiongkok jarang dikritik warganya sendiri, tetapi sebuah lembaga di Tiongkok, pusat penelitian Anbound, baru-baru ini mengeluarkan laporan yang mengatakan kebijakan nol COVID Tiongkok harus diubah untuk mencegah "ekonomi yang mandek".
Laporan itu kemudian disensor.
"Orang-orang yang kehilangan bisnisnya tidak dapat membayar cicilan rumah mereka, yang juga menyebabkan kontraksi di sektor property dan berdampak pada pasar," kata Profesor Yang.
"Dampaknya cukup luas."
Profesor Yang mengatakan ketidakpastian yang disebabkan 'lockdown' dan dampaknya pada bisnis dan individu adalah hal yang paling mengkhawatirkan dari kebijakan nol kasus.
Apple akan memindahkan 25 persen produksi iPhone ke luar Tiongkok akibat kebijakan COVID-19 terlalu ketat yang masih diterapkan di Tiongkok
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Konon, Apple Menyiapkan AirTag Generasi Terbaru, Ini Bocorannya
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam