Imbas Krisis, Penerimaan Pajak Melambat
Rabu, 12 November 2008 – 13:43 WIB
PPN yang paling terkena imbas adalah PPN impor. Menurut Darmin, kegiatan produksi juga menurun karena ekspektasi pengusaha. Sedangkan impor menurun drastis karena persoalan pembiayaan. Permasalahan salingtidakpercaya antarlembaga keuangan, sehingga terjadi kemacetan letter of credit (LC). "Periode ini kita sebenarnya belum terkena krisis, tapi pinjam meminjam agak susah," kata Darmin.
Baca Juga:
Meski Oktober mulai menurun, karena sebelumnya sudah tinggi, penerimaan pajak Januari-Oktober masih tumbuh tinggi. Total penerimaan pajak hingga 31 Oktober mencapai Rp 463,980 triliun atau tumbuh 43,07 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Jika dibandingkan rencana pencapaian sampai akhir Oktober, sudah mencapai 110,28 persen. Kemudian terhadap total APBNP 2008, sudah mencapai 86,6 persen.
Darmin mengatakan, untuk tahun ini, penerimaan pajak pasti melampaui target di APBNP. "Jadi pertanyaannya bukan apakah bisa mencapai target, tapi berapa persen di atas target," kata Darmin.
Penerimaan pajak non migas juga masih tinggi. Penerimaan pajak non migas adalah indikator kinerja Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan perekonomian secara umum. Realisasi penerimaan non migas mencapai Rp 399,845 triliun atay meningkat 40 persen dari periode yang sama tahun lalu. (sof/fan)
JAKARTA - Krisis keuangan dunia mulai memengaruhi penerimaan pajak. Dirjen Pajak Darmin Nasution mengatakan penerimaan pajak Oktober sudah mulai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Berdampak Positif, Pemerintah Bakal Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Hari Kedua Angkutan Nataru, KAI Divre III Palembang Angkut 6.254 Penumpang
- Tinjau Kesiapan Satgas Nataru, Menteri ESDM: Allhamdulillah, Kondisi Aman
- Kasasi Sritex Ditolak MA, Pemerintah Siapkan Langkah Jika Terjadi PHK
- Daur Ulang Minyak Jelantah, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Green Movement UCO