Imbas Penyalahgunaan Cagar Alam di Balik Banjir Bandang Sentani

Dalam hitungan hari sejak banjir bandang terjadi, pemerintah setempat -mulai dari tingkat kabupaten hingga provinsi -langsung mewacanakan rencana relokasi
"Kita sudah sampaikan tidak ada cara, harus relokasi, harus dipindahkan dan kawasan cagar alam ini harus dibersihkan," kata Bupati Jayapura.
Menanggapi rencana relokasi tersebut, Pace Charles -Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, mengatakan sebaiknya solusi mencegah terjadinya banjir tak hanya berhenti di relokasi.
"Yang paling penting, kalau kita berkaca dari rencana tata ruang wilayah tadi, adalah bagaimana komitmen Pemerintah, pertama dalam penertiban Kawasan (cagar alam) tersebut," sebut Charles kepada ABC.
Ia juga menekankan perlunya perhatian terhadap hak ulayat masyarakat adat.
"Misalnya masyarakat adat Sentani, mereka tetap mengklaim bahwa ada wilayah adat mereka di sepanjang kawasan Cyclop."
Lebih lanjut Charles mengungkapkan, ada negosiasi antara pendatang di Kabupaten Jayapura dengan masyarakat adat terkait pemukiman.
"Masyarakat pegunungan dari Wamena misalnya, yang bermigrasi ke Jayapura, ini terjadi negosiasi di antara masyarakat adat dengan mereka. Yang pemilik hak ulayat dengan mereka."
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya