Imbas Perang Dagang, DFSK Ogah Ekspor Mobil ke Australia
jpnn.com, JAKARTA - Kerja sama free trade agreement antara Indonesia dan Australia, tidak lantas mendorong pabrikan otomotif asal Cina, DFSK serta merta tertarik melakukan ekspor kendaraan ke negeri Kanguru itu.
PT Sokonindo Automobile selaku agen pemegang merek (APM) DFSK di Indonesia, telah menyatakan . bahwa pihaknya belum tertarik untuk menjadikan Australia sebagai negara tujuan ekspor kendaraan mereka produksi di fasilitas yang berada di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten.
BACA JUGA: DFSK Glory 560 Kantongi Puluhan SPK dari Pebisnis Hotel
Menurut CO-CEO PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus, kendati tahun ini DFSK Indonesia tengah menyiapkan rencana stretagis ekspor kendaraan ke kawasan Asia, tetapi negara tujuan Australia belum masuk dalam rencana.
"Kami paham kerja sama kemitraan antara Indonesia dan Australia melalui IA-CEPA tentu sangat menguntungkan. Biaya tarif masuk kan lebih murah barang-barang yang dari Indonesia," kata Alexander Barus kepada JPNN.com, di JiEXPO Kemayoran, Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Hanya saja Australia belum jadi target negara tujuan ekspor kendaraan DFSK, baik untuk ekspor kendaraan penumpang maupun kendaraan niaga ringan seperti Supercab," lanjut dia.
Lantas apa alasannya? Pertama, tambah Barus, karakter masyarakat Australia berbeda dari Indonesia.
"Kedua, Australia itu kan lagi dekat dengan Amerika Serikat. Nah jadi itu juga alasannya, kalian paham lah (terkait perang dagang Cina dan Amerika Serikat)," pungkas Alexander.
DFSK Indonesia mengakui masih belum tertarik menjadikan Australia sebagai negara tujuan ekspor tahun ini.
- Mobil Listrik Ringkas Seres E1 Mulai Dirakit Lokal, Sebegini Harganya
- DFSK dan Seres Gelar 50 Pameran, Ada Paket Rp 15 Juta Diberikan Gratis
- Inilah Daftar Mobil Listrik di Bawah Rp 500 Juta
- DFSK dan Seres Siap Ramaikan Lantai GIIAS 2023
- DFSK Super Cab Diklaim Murah dalam Perawatan, Simak Tipnya
- Siap Gempur Pasar Mobil Listrik Tanah Air, Sokonindo Hadirkan SERES