Imbas Pilgub DKI, Golkar Bakal Pisah dengan PKS
Ia menyarankan agar Partai Golkar tidak perlu merasa rugi atau khawatir jika harus berpisah dengan PKS.
“Golkar masih dipercaya sebagai partai unggulan di Kota Bekasi. Meski berkoalisi dengan partai apa pun, Golkar tetap dipercaya oleh masyarakat Kota Bekasi,” tandasnya.
Yunas juga mengakui kalau Partai Golkar sudah memiliki banyak pengalaman berkoalisi dengan partai lain.
“Sebelum dengan PKS, Golkar juga pernah berkoalisi dengan PDIP, dan koalisi itu membawa kemenangan dalam beberapa Pilkada di Kota Bekasi,” ucap Yunas.
Hal senada disampaikan kader Golkar lainnya, Rosihan Anwar. "Golkar sudah berpengalaman di kancah politik. Soal mencari koalisi, banyak partai yang mau merapat ke Golkar, jadi tidak perlu dirisaukan jika harus berpisah dengan PKS," tegas Rosihan.
Dia menjelaskan, jika melihat dari pengalaman di Pilkada Kota Bekasi sebelumnya, Golkar pernah menang melawan PKS.
"Kami (Golkar) punya pengalaman pernah menang melawan PKS yang saat itu mengusung pasangan Ahmad Syaikhu dan Kamaludin. Saat itu, Golkar berkoalisi dengan PDIP dengan mengusung Mochtar Mohamad - Rahmat Effendi (M2R). Termasuk juga dalam memimpin birokrasi di Kota Bekasi. Golkar punya Pak Akhmad Zurfaih (alm) yang pernah jadi wali kota, kemudian saat ini Rahmat Effendi," pungkas mantan anggota DPRD Kota Bekasi ini. (sar)
Pasangan Rahmat Effendi dan Ahmad Syaikhu bakal berpisah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2018 mendatang.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Demo di Depan DPD PKS, Ikatan Santri Jakarta Minta Suswono Diadili
- Golkar Jaksel Patroli Mencari Perusak Baliho RIDO
- Golkar Bantah Isu Soal Putusan PTUN yang Batalkan SK Kemenkumham
- Agun Gunandjar Sebut KPK Tersangkakan 2 Orang Baru di Kasus e-KTP
- Kalah Berulang Kali, Bang Zul Memaknai Buah Kebaikan Tak Harus Dipanen Langsung
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono