IMF Beri Pinjaman Rp 3,4 Triliun kepada Angola
jpnn.com - Dana Moneter Internasional (IMF) setuju menggelontorkan dana pinjaman tahap kedua sebesar USD 247 juta (Rp 3,4 triliun) ke Angola melalui Fasilitas Dana Tambahan setelah negara itu berhasil melaksanakan berbagai program perbaikan ekonomi.
Keputusan yang diumumkan IMF pada Kamis malam itu merupakan tindak lanjut dari pinjaman tahap pertama pada Desember 2018 sebesar USD 3,7 milyar.
?????Dana itu digunakan pemerintah Angola untuk mengatasi defisit anggaran dan menyeimbangkan neraca pembayaran yang sempat jatuh dalam krisis akibat anjloknya harga minyak.
Angola merupakan eksportir minyak terbesar kedua di Afrika dan 65 persen penerimaan pajak negara itu bergantung pada penjualan bahan bakar minyak.
Namun jatuhnya harga minyak dunia dan buruknya tata kelola perusahaan minyak negara, Sonangol, selama bertahun-tahun menyebabkan Angola jatuh dalam krisis keuangan.
Fasilitas Dana Tambahan (EFF) merupakan jenis pinjaman yang bertujuan membantu negara dengan pertumbuhan ekonomi lambat dan mereka yang kesulitan membayar uang. Pinjaman itu diberikan demi mendanai berbagai program perbaikan ekonomi di tingkatan struktural, makro, dan pemerintahan.
Angola telah menunjukkan berbagai kemajuan dalam mengurangi anggaran belanja negara dan berusaha untuk tidak lagi bergantung dengan penerimaan dari sektor minyak, kata IMF dalam keterangan tertulisnya.
Walaupun demikian, IMF menyatakan masa depan perekonomian di Angola masih dilanda ketidakpastian mengingat pemerintah masih perlu mengatasi tata kelola keuangan yang buruk dan korupsi.
Dana Moneter Internasional (IMF) setuju menggelontorkan dana pinjaman tahap kedua sebesar USD 247 juta (Rp 3,4 triliun) ke Angola
- Catatan Ketua MPR: Mewaspadai Gejala Resesi Ekonomi dengan Bijaksana
- Catatan Ketua MPR: Pangan dan Bijak Berutang, Membarui Prioritas di Tengah Ketidakpastian
- Hasto TPN Singgung Perbedaan Kebijakan Ganjar dan Prabowo di Sektor Pertahanan
- Pernyataan Timnas AMIN soal Utang Luar Negeri untuk Belanja Alat Perang
- Rasio Utang Indonesia 38 Persen, Ekonom Sebut Masih Aman, Alasannya?
- Cak Imin Nilai Indonesia Masih Mengharapkan Utang Luar Negeri