IMF Ingatkan Negara Maju Kurangi Kebijakan Paket Stimulus

jpnn.com - Dana Moneter Internasional, IMF mengingatkan kepada negara-negara maju untuk berhati-hati dengan kebijakan mengurangi paket stimulus ekonomi yang selama ini dijalankan. Alasannya, kebijakan moneter harus tetap dikedepankan karena besarnya kesenjangan, inflasi rendah, dan konsolidasi fiskal.
"Negara-negara ekonomi maju sebaiknya menghindari penghentian bantuan keuangan meski keseimbangan fiskal mulai terkonsolidasi," demikian pernyataan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde seperti yang dilansir Radio Australia, Kamis (20/2). Peringatan disampaikan berkaitan dengan pertemuan negara-negara G20 di Sydney, Australia.
Sebelumnya Bank Sentral Amerikan menyatakan secara perlahan akan mengurangi paket stimulusnya. Paket stimulus Bank Sentral Amerika saat ini mencapai 65 miliar dolar perbulan, turun dari 85 miliar dolar perbulan tahun lalu.
Laporan Bank Sentral Amerika di bulan Januari menyebutkan, kecuali terjadi kejutan dalam kinerja ekonomi AS, bank itu kemungkinan akan melakukan pemotongan paket stimulus sebesar 10 miliar dolar.
IMF menyadari ketidakpastikan di negara-negara ekonomi baru serta deflasi di Eropa akan mengganggu pemulihan ekonomi dunia. Meski begitu, perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia sekitar 3,75 persen yang dirilis Januari tetap diyakini akan terpenuhi tahun ini. (awa/jpnn)
Dana Moneter Internasional, IMF mengingatkan kepada negara-negara maju untuk berhati-hati dengan kebijakan mengurangi paket stimulus ekonomi yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM