Imigran Gelap Tolak Nasi Bungkus
Sabtu, 17 Oktober 2009 – 06:01 WIB
![Imigran Gelap Tolak Nasi Bungkus](https://cloud.jpnn.com/photo/uploads/berita/dir17102009/img17102009527201.jpg)
MOGOK MAKAN- Ratusan imigran asal Srilanka masih tetap bertahan di atas kapal kayu mereka yang bersandar di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Banten, Jumat (16/10). Pihak imigrasi setempat masih mengalami kesulitan dalam upaya mengevakuasi pengungsi yang saat ini mogok makan berjumlah 253 0rang. Foto: Yan Cikal/Radar Banten.
MERAK – Sudah hampir sepekan sejak ditangkap pihak keamanan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten, Minggu (11/10) lalu, imigran gelap asal Sri Lanka masih bertahan di atas Kapal Jaeles yang sedianya membawa mereka masuk ke Australia sebelum akhirnya ditangkap. Ratusan nasi bungkus menumpuk di pinggiran bandara karena mereka menolak menerimanya. Kepada wartawan dalam dan luar negeri, Brentha, seorang bocah berusia 9 tahun bercerita tentang alasan mereka meninggalkan tanah kelahirannya, Srilanka lantaran dilanda perang.
Kapal kayu yang mengangkut 255 imigran itu sejak Jum’at (16/10), sudah tak lagi terhalang KRI Teuku Umar. Posisinya rapat dengan Dermaga Indah Kiat, Merak, Banten. Sementara KRI Teuku Umar berada tepat di belakang kapal. Ratusan imigran sejak Kamis, (15/10) lalu melakukan mogok makan, kondisinya mulai lemah.
Baca Juga:
Bahkan, kemarin, enam orang diantara ratusan imigran itu jatuh pingsan karena kekurangan cairan (dehidrasi) dan kondisi badan makin melemah. Mereka tetap menolak nasi bungkus yang disediakan Badan Dunia Internasional Organization for Migration (IOM) yang berkoordinasi dengan pihak imigrasi setempat.
Baca Juga:
MERAK – Sudah hampir sepekan sejak ditangkap pihak keamanan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten, Minggu (11/10) lalu, imigran gelap asal
BERITA TERKAIT
- Margarito: Dominus Litis di RKUHAP Ciptakan Kewenangan Berlebihan
- Bakul Budaya Rayakan Capgome di Kampus UI
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan
- Brantas Abipraya Rampungkan Pembangunan Rumah Sakit UPT Vertikal Papua
- Ahli Hukum Sebut Vonis Banding untuk Harvey Moeis dan Helena Lim sebagai Putusan Sesat