Imigran Iran Protes Fasilitas

Imigran Iran Protes Fasilitas
Imigran Iran Protes Fasilitas
Mereka ingin makanan seperti kebab ayam atau kebab ikan. Jadi mereka membuang makanan-makanan yang diberikan hotel. Dia sendiri mengaku terpaksa tidak makan pagi. Terakhir kali makan dirinya pada minggu malam kemarin. “This is not hotel. It is geuest house. No tea, no coffee, no milk here (Ini bukan hotel. Ini adalah pondok. Tidak ada the, tidak ada kopi dan juga susu disini),” klaimnya.

Dia mengaku, kalau pun dia berbelanja keluar hotel dirinya juga merasa heran dengan harga-harga makanan atau minuman di wilayah Singaparna. Dia sempat menitip membeli segelas kopi kepada warga setempat. Tetapi anehnya harganya lebih mahal di banding di Jakarta. Dia memberikan uang sebesar Rp 10.000 untuk membeli segelas kopi tapi tidak ada uang kembaliannya. “Its very exvensive. Whereas only a cup of coffee (itu sangat mahal. Padahal hanya segelas kopi,” jelas dia.

Dia juga menjelaskan, ada beberapa warga Iran yang masih sakit. Terurtama anak-anak. Namun tidak ada pelayanan medis yang disediakan di sini. Hal ini membuat mereka kecewa terhadap fasilitas yang menjadi tanggung jawab imigrasi atau IOM. “We need medic,” jelasnya.

Berbeda dengan imigran Iran. Imigran asal Afganistan dan Pakistan selama menginap di Hotel Wisma Dewi tidak mempermasalahkan dengan fasilitas yang ada. Mereka menerima fasilitas yang ada di hotel tersebut. Bagi mereka fasilitas hotel tidak terlalu jelek.

TASIK – Imigran asal Iran berdemonstrasi di halaman Hotel Wisma Dewi Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, kemarin (6/2). Mereka memprotes fasiltas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News