Imigrasi Australia Diminta Persulit Pendatang yang Tak Mahir Berbahasa Inggris
"Kalau anda lihat perusahaan seperti Afterpay, Atlassian, Canva dan yang lainnya, apa yang mereka lakukan adalah menciptakan kesempatan baru bagi orang untuk memiliki karir global tapi mereka berada di Australia," katanya.
Visa sementara menjadi visa permanen
Saat ini lebih dari 50 persen migran yang mendapatkan status permanen di Australia adalah mereka yang sudah berada di sini menggunakan visa sementara.
Menurut direktur eksekutif Dewan Migrasi Australia, Carla Wilshire, yang pantas dikaji saat ini akan ada lebih dari satu juta migran sementara di Australia sebagai calon untuk mendapatkan status permanen.
"Kita harus memastikan migran sementara ini memiliki jalur untuk menjadi permanen," katanya.
"Salah satu hal yang muncul dari COVID-19 ini adalah masalah ketidaksetaraan perlakuan terhadap migran sementara dan migran permanen.
"Sekarang waktunya untuk mulai melihat apakah program migrasi permanen ini bisa diperluas, dan membangun jalur antara migran sementara dan migran permanen sehingga mereka bisa memberikan kontribusi jangka panjang."
Deniz setuju dengan pendapat tersebut.
"Masih banyak migran terampil yang tidak bisa mendapatkan status visa permanen," katanya.
Kebijakan imigrasi Australia tidaklah menarik migran yang memberikan kontribusi ekonomi di masa depan, demikian pendapat lembaga pemikir Grattan Institute
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025