Imlek Fitri

Oleh: Dahlan Iskan

Imlek Fitri
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Di Kalbar yang sedih tahun ini kebetulan bukan yang merayakan Imlek: Sutarmidji. Dia gagal terpilih kembali sebagai gubernur Kalbar. Padahal incumbent. Padahal rajin bersih-bersih aparat bawahannya. Padahal lumayan sukses.

Dia gubernur yang banyak memotong anggaran yang tidak perlu. Pun anggaran di DPRD.

Rumah sakit Kalbar dia bangun dengan bagusnya. Dia malu banyak orang Pontianak berobat ke Kuching di Serawak –setahun bisa mencapai 1.500 orang.

Tarmiji punya ''kesalahan besar": bersih dan bersih-bersih. Banyak yang tidak suka padanya. Inilah kenyataan hidup perpolitikan Indonesia: bersih itu baik, bersih-bersih itu dibenci.

Sedihnya lagi, yang mengalahkannya adalah orang yang selama lima tahun jadi wakil gubernurnya: Ria Norsan. Padahal, sang wakil sempat ikut deklarasi maju bersama Sutarmidji lagi.

Rupanya ada tawaran dari PDI Perjuangan. Dia akan dicalonkan sebagai gubernur manakala mau menggandeng kader partai itu sebagai cawagub: Krisantus Kurniawan. Suku Dayak.

Itu peluang besar. Cawagub yang disodorkan itu satu-satunya tokoh Dayak pada tiga pasangan. Krisantus anggota DPR dari PDI Perjuangan.

Begitulah di Kalbar. "Begitu tokoh Melayu pecah, tokoh Dayak yang terpilih". Apalagi kali ini Melayunya pecah ke tiga pasangan.

Lebih 20 orang Tionghoa saya kirimi pertanyaan: mana yang lebih meriah, Imlek tahun ini atau tahun lalu. Hanya dua yang menjawab lebih meriah tahun ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News