Imperialis Macan dan Jebakan Naga
Oleh Dahlan Iskan
Masyarakat berdebat sendiri-sendiri: akankah kembali mengemis ke IMF? Dengan menelan syarat yang klasik itu: cabut subsidi, kurangi defisit, swastanisasi dan seterusnya itu.
Bukan main pro-kontra IMF di masyarakat Pakistan saat ini. Tapi kan tidak ada jalan lain?
”Ada”, kata yang anti IMF. Yakni: bersandar ke Tiongkok.
Tapi pro-kontra Tiongkok juga luar biasa. Masyarakat terbelah. Utang ke Tiongkok sudah terlalu besar: lebih USD 60 miliar. Sudah terancam tidak bisa bayar pula.
Pakistan benar-benar di antara mulut Singa IMF dan Naga Tiongkok.
Imran Khan belum memberi sinyal ke mana. Ia memang mengkritik proyek-proyek Tiongkok. Tapi tidak sekeras Mahathir di Malaysia.
Ia mendengarkan suara dari Amerika. Yang mengingatkan bahaya utang Tiongkok. Tapi Imran juga tidak mau imperialisme modal Amerika.
Semua masih menunggu: Naya Pakistan. Tapi juga belum jelas apa itu Naya Pakistan.