Impor Bahan Baku Bertambah, Hatta Radjasa Gundah
Senin, 06 September 2010 – 00:44 WIB
Namun, Hatta menyebut, salah satu bahan baku/penolong yang mestinya bisa disubstitusi oleh buatan dalam negeri adalah produk-produk petrochemical itu. Sebab, lanjut dia, Indonesia sudah saatnya membangun sendiri industri untuk memproduksi bahan baku petrochemical. "Misalnya, masak saat ini kita masih mengimpor nafta. Itu harusnya bisa diproduksi di dalam negeri," katanya.
Baca Juga:
Misalnya, kata Hatta, perusahaan produsen petrochemical Chandra Asri masih mengimpor 100 persen bahan bakunya. Meski sebagian hasil produksinya juga diekspor, namun harus tetap diupayakan agar bisa diproduksi di dalam negeri. "Sebab, sebenarnya bahan baku itu bisa diproses dalam negeri juga," ucapnya.
Karena itulah, menurut Hatta, industri petrochemical harus dikembangkan. Untuk itu, dalam roadmap pemerintah, cluster industri untuk produk-produk petrochemical akan dibangun di Kalimantan Timur yang merupakan daerah penghasil migas. "Selain petrochemical, Kalimantan Timur juga akan jadi basis industri oleochemical," sebutnya. (owi)
JAKARTA - Lonjakan impor memicu kegundahan pemerintah. Langkah strategis akan segera diambil untuk mengerem lonjakan impor. Menko Perekonomian Hatta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia