Impor Bahan Baku dan Barang Modal Melonjak
Meski migas dan nonmigas defisit, kinerja ekspor Jatim pada Januari 2017 USD 1,37 miliar tercatat tumbuh 4,33 persen jika dibandingkan dengan Januari 2016.
Dari jumlah tersebut, ekspor nonmigas tercatat USD 1,28 miliar.
Komoditas nonmigas yang menyumbang kinerja ekspor Jatim adalah perhiasan permata, lemak minyak hewan dan nabati, kayu dan barang dari kayu, hingga ikan dan udang.
”jika dibandingkan dengan Januari 2016, penurunan ekspor dialami kayu dan barang dari kayu serta alas kaki,” terangnya.
Kinerja impor justru mengalami kenaikan 22,04 persen dari USD 1,43 miliar pada Januari 2016 menjadi USD 1,75 miliar pada Januari 2017.
Komoditas impor utama Jatim adalah mesin dan peralatan mekanik, plastik, besi baja, perhiasan, pupuk, bungkil, bahan kimia organik, mesin listrik, buah-buahan, serta biji-bijian berminyak.
”Komoditas utama tersebut menyumbang 57,85 persen terhadap total impor,” kata Teguh. Hal yang menggembirakan, sekitar 80,25 persen komoditas impor merupakan bahan baku produksi dan barang modal 10,44 persen.
Sementara itu, barang konsumsi hanya 9,31 persen. Khusus bahan baku dan penolong mencatat kenaikan 29,79 persen.
Neraca perdagangan Jawa Timur Januari 2017 tercatat defisit USD 377,11 juta. Perinciannya, ekspor sepanjang Januari tercatat USD 1,37 miliar, sedangkan
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini
- Bea Cukai Dorong Petumbuhan UMKM Lewat Asistensi dan Pembinaan
- Bea Cukai Lepas Ekspor Kacang Tunggak & Aneka Olahan Ikan ke Belanda
- Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Kacang Tunggak hingga Ikan ke Belanda, Sebegini Nilainya
- Bidik Ekspor ke AS, SIG Segera Rampungkan Dermaga & Fasilitas Produksi di Pabrik Tuban
- Sukses Hilirisasi Kemiri, BUMDes Ngada Siap Ekspor