Impor Bahan Baku dan Modal Melonjak, Neraca Dagang Juli Defisit
jpnn.com, JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia untuk kali pertama pada tahun ini tercatat defisit.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada Juli mengalami defisit sebesar USD 270 juta.
Namun, secara kumulatif pada rentang Januari hingga Juli 2017, masih ada surplus USD 7,39 miliar.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengungkapkan, nilai ekspor mencapai USD 13,62 miliar.
Sementara itu, nilai impor lebih besar, yakni USD 13,89 miliar.
’’Defisit tipis ini hanya menggambarkan pergerakan bulanan,’’ kata Kecuk, Selasa (15/8).
Dia menuturkan, defisit tersebut terjadi karena lonjakan impor bahan baku dan barang modal cukup tinggi.
Nilai impor bahan baku/penolong pada Juli mencapai USD 10,43 miliar atau naik 40,79 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Neraca perdagangan Indonesia untuk kali pertama pada tahun ini tercatat defisit.
- BPS Optimistis Pasar Otomotif Indonesia Pada 2025 Masih Bisa Bertumbuh
- Cadangan Beras Pemerintah Aman, Tak Perlu Impor
- Anak Buah Prabowo Yakin 2025 Indonesia Bebas dari Impor
- Bea Cukai Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- Tegas, Bea Cukai Musnahkan Rokok & Pakaian Bekas Impor Ilegal di Entikong
- Diterjang Impor Ilegal, Puluhan Perusahaan Tekstil Nasional Kolaps