Impor Baja Ringan Ancam Industri Dalam Negeri, Pemerintah Diminta Lakukan Ini
Sabtu, 01 Mei 2021 – 12:49 WIB
Walaupun industri dalam negeri akhirnya mendominasi di kondisi pasar lokal yang menurun 27 persen, maka produksi jadi lebih rendah dibanding 2019. Sehingga utilisasi tetap di kisaran 50 persen.
Kapasitas industri BJLAS dalam negeri yang bertambah hampir 250 ribu ton pada akhir 2019, dinilai sudah mencukupi kebutuhan pasar pada 2020, bahkan over-supply.
Namun impor tetap berkontribusi 39 persen. Kondisi ini dianggap belum sehatnya industri BJLAS dalam negeri sejak dominasi impor memuncak pada 2018, dan membawa kepada tingkat utilisasi stagnant, yaitu di kisaran 50 persen. Investasi industri BJLAS dalam negeri saat ini bernilai hampir USD1 miliar. (jlo/jpnn)
Pemerintah dan pengusaha industri baja lokal bisa melakukan beberapa cara untuk menekan impor.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
BERITA TERKAIT
- INDEF Menyoroti Rencana Kenaikan PPN & Makan Bergizi Gratis, Mengkhawatirkan
- INDEF: Dampak Kerugian Penyeragaman Rokok Bisa Tembus Rp 308 Triliun
- Asosiasi Kedelai Indonesia Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Industri Hasil Tembakau Merugi, Penerimaan Negara Bakal Terancam
- INDEF: Kebijakan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Dibuat Terburu-buru
- Prabowo Pengin Ekonomi Tumbuh 8 Persen? Ini Saran dari Dradjad Wibowo