Impor Bebek Pecking Bakal Ditutup
Senin, 17 Desember 2012 – 11:28 WIB

Impor Bebek Pecking Bakal Ditutup
JAKARTA - Sejak sepekan lalu, ditemukan ratusan itik mati di sentra peternakan di Jawa. Diduga, matinya itik tersebut akibat tertularnya itik local dengan itik impor yang membawa virus avian influenza (H5N1) atau yang lebih dikenal virus flu burung. Kementerian Perdagangan (Kemendag) langsung bergerak cepat, dan jika terbukti bakal menutup kran impor itik. Secara terpisah, Ketua Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Ade Zulkarnaen menghimbau pemerintah menutup kran impor dari semua negara, tak hanya dari Australia. Ia membeberkan selama ini Indonesia mengimpor itik dari Malaysia, Inggris, Jerman, dan Australia. "Negara pengimpor terbesar Malaysia, sumber itik mereka dari Tiongkok yang belum dinyatakan bersih dari flu burung," ucapnya. Jenis itik yang diimpor yaitu bebek pecking. Itik itu diimpor dalam bentuk day old duck (dod) dan telur tetas.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi saat ditemui di kantornya menjelaskan, saat ini pihaknya secara intensif telah berkoordinasi dengan Komite Nasional Penanggulangan Zoolosis. Ia membeberkan, temuan ratusan itik mati ini, bersamaan dengan kasus matinya itik di Australia karena terdeteksi virus flu burung. " Tidak menutup kemungkinan bagi kami untuk segera menutup impor itik dari Australia. Kita coba lihat nanti, kalau ini besar pasti akan ditutup," terangnya.
Baca Juga:
Bayu berkata, pihaknya bakal memantau kasus ini dengan serius sebelum memakan korban manusia. Kemendag bertugas untuk melakukan pengawasan, pembatasan, dan pelarangan. Apakah nanti dikenakan untuk semua itik atau hanya itik impor saja semua akan diputuskan nanti. "Saat ini pengimpor itik juga sudah mengehentikan impor itik dari Australia," ungkapnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Sejak sepekan lalu, ditemukan ratusan itik mati di sentra peternakan di Jawa. Diduga, matinya itik tersebut akibat tertularnya itik local
BERITA TERKAIT
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi
- PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen Sebagai Energi Alternatif Masa Depan
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital