Impor Beras 500 Ton, Pemerintah Lupa Nasib Petani?
"Ketika ada gangguan dalam rantai pasok, harga langsung naik dan pasokan berkurang drastis," ungkapnya.
Anggota Komisi I DPR itu mengatakan kebijakan impor ini jelas tidak tepat dan merugikan petani.
Masuknya beras impor di tengah surplus produksi dipastikan akan memukul harga beras dan memperburuk nasib petani.
"Kebijakan impor 500 ribu ton beras ini sekaligus menunjukkan rendahnya keberpihakan dan perhatian pemerintah pada petani," tegas Jazuli.
Jazuli menyarankan, pemerintah perlu melakukan evaluasi terhadap Permendag 57 tahun 2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras dan Permentan 31 tahun 2017 tentang Kelas Mutu Beras.
Pemerintah harus berpikir keras untuk menyederhanakan rantai pasok. Perkuat peran Bulog dalam stabilitas harga dan pasokan. Perjelas peran dan fungai Satgas Pangan.
Harus ada koordinasi yang kuat lintas departemen terutama antara Mentan dan Mendag. (boy/jpnn)
Pemerintah berencana mengimpor beras 500 ton dari Thailand dan Vietnam pada akhir Januari.
Redaktur & Reporter : Boy
- Soal Rencana Impor Beras 1 Juta Ton, DPR Minta Pemerintah Serap Gabah Petani Lokal Dahulu
- Pengamat Pertanian Sebut Impor Beras Langkah yang Tepat
- Kebijakan Impor Beras Dinilai Efektif Jaga Stabilitas Harga
- Skema Impor Menyuburkan Praktik Ilegal, KPK Wajib Usut Skandal Demurrage Rp 294 M
- KPK Selidiki Skandal Demurrage, Pakar: Pengamanan Bukti Mudahkan Penetapkan Tersangka
- KPK Diminta Prioritaskan Penyelidikan Skandal Demurrage Impor Beras