Impor Beras Era Jokowi Tembus Rp 15,7 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah selalu mengklaim bahwa harga pangan lebih terkendali.
Namun, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) justru menemukan hal bertolak belakang.
Berdasarkan kajian Indef, kebijakan pangan pemerintah masih jauh dari optimal. Stabilisasi harga juga tampak semu.
Direktur Utama Indef Enny Sri Hartati mencontohkan, pemerintah menargetkan swasembada sejumlah komoditas pangan strategis dapat tercapai dalam tiga tahun.
Misalnya, padi, jagung, kedelai, dan gula. Untuk menggapai target ambisius tersebut, anggaran ditingkatkan secara signifikan.
Namun, besarnya anggaran itu tidak sejalan dengan hasil yang didapat.
Anggaran kedaulatan pangan melonjak hingga mencapai 53,2 persen dari Rp 67,3 triliun pada 2014 menjadi Rp 103,1 triliun pada 2017.
Namun, tingginya alokasi anggaran tersebut belum optimal untuk mewujudkan kedaulatan pangan.
Pemerintah selalu mengklaim bahwa harga pangan lebih terkendali.
- Jokowi Bakal Ikut Ridwan Kamil Blusukan Jika Diajak
- Jokowi dan Prabowo Dukung Paslon Pilwakot Kupang Christian Widodo dan Serena
- INDEF Menyoroti Rencana Kenaikan PPN & Makan Bergizi Gratis, Mengkhawatirkan
- Jokowi Siap Turun Gunung demi Ahmad Luthfi-Taj Yasin, Tunggu Tangggal Mainnya
- Jadi Peserta TASPEN, Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan THT
- Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua dari TASPEN