Impor Beras Turun Drastis Hingga Nol di 2016
jpnn.com, JAKARTA - Target pemerintahan Jokowi – JK untuk mencapai swasembada pangan hingga kini diyakini bisa tercapai.
Keyakinan ini diperkuat bahwa hingga kini belum ada impor beras dan stok beras juga sebesar 1.7 juta ton masih tersedia di gudang Bulog.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak 2014 hingga 2016, impor beras medium turun drastis dari 2014 sebesar 3,026 juta ton menjadi 1,5 juta ton pada 2015, hingga akhirnya tidak ada rekomendasi impor pada 2016.
Kalaupun terdapat beras impor yang masuk pada 2016, itu merupakan realisasi dari rekomendasi tahun sebelumnya.
Seperti yang disebutkan juga BPS, beras yang diimpor Indonesia pada tahun ini merupakan jenis khusus yang berbeda dengan beras yang dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya.
"Beras jenis khusus ini biasanya digunakan untuk kebutuhan hotel dan restoran," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Agung Hendriadi.
Agung mengatakan ,kondisi penurunan impor secara drastis ini perlu diapresiasi sebagai pencapaian pembangunan pertanian di era pemerintahan Jokowi - JK.
Sangat tidak beralasan bila pengamat menjumlahkan nilai impor dari 2014 sampai dengan 2016 sebagai tolak ukur yang mengarah pada persepsi ketidakberhasilan pembangunan pertanian.
Target pemerintahan Jokowi – JK untuk mencapai swasembada pangan hingga kini diyakini bisa tercapai.
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja