Impor Cetak Rekor Tertinggi

Impor Cetak Rekor Tertinggi
Impor Cetak Rekor Tertinggi
Djamal mengatakan, impor terbanyak berasal dari China dengan total USD 7,47 miliar dan pangsa 18,03 persen. Disusul Jepang USD 5,75 miliar (13,89 persen), Thailand sebesar USD 3,49 miliar (3,49 persen). Sementara pangsa impor dari negara-negara Asean lainnya sebanyak 23,74 persen dan Uni Eropa 8,82 persen.

Sementara itu, BPS juga mencatat angka inflasi pada Mei 2011 sebesar 0,12 persen. Inflasi dipicu kenaikan harga sandang dan perumahan sepanjang Mei 2011. “Inflasi kumulatif Januari-Mei 2011 adalah 0,51 persen, sementara inflasi yoy di Mei mencapai 5,98 persen,” terang Djamal.

Dari 66 kota, sebanyak 51 kota mengalami inflasi dan sisanya 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 1,66 persen dan Kendari 1,08 persen. Sementara, inflasi terendah di Mataram, Kediri, dan Denpasar 0,02 persen. Adapun deflasi tertinggi terjadi di Tarakan yakni 1,14 persen karena harga cabai turun.

Djamal mengatakan, sepanjang Mei 2011 ini harga makanan masih menurun dan menyumbang deflasi sebesar 0,07 persen. Makanan jadi, minuman, dan rokok menyumbang inflasi 0,04 persen, perumahan, air, listrik, gas menyumbang inflasi 0,06 persen. Lalu sandang termasuk emas menyumbang inflasi 0,05 persen. (lum)

JAKARTA – Nilai impor Indonesia kembali mencetak rekor baru sepanjang sejarah. Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, total impor selama


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News