Impor Daging Brazil Picu Kompetisi
Rabu, 17 Desember 2008 – 15:46 WIB
JAKARTA - Impor daging asal Brazil yang selama ini dilarang karena diduga mengandung penyakit mulut dan kuku (PMK), bakal dicabut oleh Menteri Pertanian Anton Apriantono. Keputusan itu disambut positif kalangan industri pengolahan daging. Sebab, harga daging asal Brazil memang lebih murah. Haniwar mengungkapkan, dengan masuknya daging Brazil diperkirakan akan memicu harga daging dalam negeri menjadi semakin kompetitif. Dia
"Harga daging asal Brazil diperkirakan lebih murah 30-35 persen dibandingkan daging impor lainnya. Ini akan mendorong terjadinya negosiasi dengan pihak Australia dan Selandia Baru," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia (Nampa), Haniwar Syarief di Departemen Perdagangan, Selasa (16/12). Selama ini kebutuhan daging, selain diisi produk lokal juga diimpor dari kedua negara tersebut.
Baca Juga:
Ketergantungan impor daging dari Australia dan Selandia Baru selama bertahun-tahun menyebabkan kedua negara tersebut bisa mengatur harga jual dengan sangat tinggi. "Selama ini kita tidak bisa negosiasi, jadi mereka (Australia dan New Zealand) suka-suka, posisi tawar kita lebih kuat kalau kita buka dari Brazil," ungkapnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Impor daging asal Brazil yang selama ini dilarang karena diduga mengandung penyakit mulut dan kuku (PMK), bakal dicabut oleh Menteri
BERITA TERKAIT
- Electricity Connect 2024 Siap Jadi Sarana Solusi Inovatif untuk Tantangan Transisi Energi Bersih
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Hunian ini Tawarkan Ruang Hijau yang Asri
- Lebih dari 32.000 Pengunjung Ramaikan K-Expo Indonesia 2024
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja