Impor Dinilai Kronis, Pemerintah Anggap Biasa
Selasa, 22 Maret 2011 – 15:42 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Natsir Mansyur, menilai bahwa kebijakan impor yang dilakukan pemerintah Indonesia sudah memasuki fase kronis. Di mana hampir 65 persen pangan nasional, mulai dari beras, gula, kedelai, jagung, bawang merah, cabe dan lainnya, berasal dari produksi pertanian luar negeri. "Kalau bawang sama ikan, itu musiman. Ada saat-saat tidak panen di dalam negeri. Saat itulah kita mengimpor dari luar," kata Mari memberi penjelasan.
"Sudah pada batas kronis, dan sangat memalukan sekali. Padahal potensi dalam negeri harusnya diberikan perhatian. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Impor justru terus meningkat. Bahkan ikan lele pun diimpor dari Vietnam," ungkap Natsir.
Menanggapi pernyataan Kadin ini, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/3), Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu, membantah bila dikatakan pemerintah memenuhi pangan hanya dari impor. Kebijakan impor katanya, memang perlu diambil, guna mempertahankan ketahanan pangan di kondisi tertentu.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Natsir Mansyur, menilai bahwa kebijakan impor yang dilakukan pemerintah Indonesia sudah
BERITA TERKAIT
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024