Impor Elpiji Tahun Depan Naik 2 Persen

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memperkirakan impor elpiji pada 2018 naik dua persen jika dibandingkan tahun ini.
Kenaikan impor elpiji sejalan dengan kenaikan konsumsi pada tahun depan yang diperkirakan mencapai lima persen.
Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar mengungkapkan, meski impor elpiji naik, porsi impor terhadap total kebutuhan elpiji di Indonesia masih sama jika dibandingkan tahun ini.
’’Sebab, ada peningkatan produksi juga dari beberapa kilang dalam negeri,” kata Iskandar, Kamis (21/12).
Pada tahun ini, impor elpiji diperkirakan berada di angka 4,9 juta sampai 5 juta metrik ton.
Dari angka tersebut, sebanyak 90 persen diimpor dari Timur Tengah.
Beberapa kilang Pertamina yang digunakan untuk mengolah elpiji adalah Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, Balongan, maupun Mundu.
Namun, kilang elpiji Pangkalan Brandan dan Mundu merupakan kilang elpiji yang operasinya terpisah dari kilang minyak dengan bahan baku berupa gas alam.
PT Pertamina (Persero) memperkirakan impor elpiji pada 2018 naik dua persen jika dibandingkan tahun ini.
- Pertamina dan Pemkot Depok Pastikan Kualitas BBM maupun LPG Sesuai Ketentuan
- Jelang Lebaran, Pertamina Tindak Tegas SPBU Nakal demi Utamakan Layanan Masyarakat
- SEBARAN 2025, Pertamina Ajak Ribuan Anak Yatim dan Dhuafa Berbelanja Kebutuhan Lebaran
- Sobat Aksi Ramadan 2025: 53 Relawan Pertamina Group Ikut Bersihkan Masjid di Sorong
- Sobat Aksi Ramadan 2025 Wujud Kehadiran Pertamina Bagi Masyarakat Aimas di Sorong
- UMK Academy Pertamina Bawa Mandiri Craft yang Sempat Terpuruk Bangkit Lagi