Impor Garam Ditentukan Januari
Senin, 19 Desember 2011 – 03:30 WIB
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kekurangan suplai garam dari dalam negeri sudah disiapkan proyek pengembangan produksi garam. Dijelaskan, proyek tersebut tersebar di Nagekeo (Nusa Tenggara Timur), Kupang dan Madura. Akan tetapi langkah tersebut bakal terganjal kondisi lahan.
Diprediksi, proyek di kawasan Nagekeo diperkirakan bakal molor. Awalnya, pemerintah menargetkan proses pengkajian lahan tuntas Desember ini. Dikatakan, saat ini proyek pengembangan garam di Nagekeo seluas 1.000 hektar sedang tahap akhir. Akan tetapi oleh karena ditemukan porosity pada lahan sehingga dipastikan berjalan tidak sesuai target.
"Jadi kalau dikasih air laut maka terus merembes yang melebihi batas normal, seingga saat ini dicarikan jalan keluar. Karena itu diperkirakan agak mundur. Keputusan akan keluar April nanti. Saat ini sudah menerjunkan tim ahli dari AS, ITB dan IPB. Nanti mereka akan memberikan rekomendasi terhadap persoalan itu," ucap dia.
Sementara, proyek pengembangan garam di kupang masih terus berlanjut. Kajian terhadap kesesuaian lahan sedang dilakukan. Kendati masih tahap pengkajian, sudah banyak investor yang mendaftar. Akan tetapi, pihaknya belum memutuskan pemodal yang bakal mengelola kawasan tersebut.
JAKARTA - Pemerintah belum mengeluarkan sikap bakal melakukan impor garam. Saat ini, mereka masih melakukan penghitungan terhadap produksi garam
BERITA TERKAIT
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja