Impor Jagung Tidak Dukung Ekonomi Kerakyatan
![Impor Jagung Tidak Dukung Ekonomi Kerakyatan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/08/26/cecep-m-wahyudin-foto-istimewahumas-kementan.jpg)
"Kita besarkan koperasi dan ekonomi kerakyatan agar peternak rakyat tetap hidup dan memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional. Kalau impor terus, petani dan peternak bagiannya apa?," Cecep mempertanyakan komitmen pemerintah untuk ekonomi rakyat.
Ia berharap pejabat pemerintah yang berpikir impor sebagai solusi, harus sering turun ke bawah melihat nasib petani dan peternak.
“ereka kan harus disejahterakan. Makanya berpikirnya tidak boleh pendek dan instan."
Cita-cita swasembada jagung telah tercapai, terbukti dalam 3 tahun terakhir impor jagung sudah jauh dari sebelumnya.
Dulu impor jagung hingga 3,6 juta ton, namun kita Indonesia malah bisa ekspor. "Kita harus lanjutkan ini untuk petani jagung yang sejahtera," ujarnya. (rl/jpnn)
Cecep Wahyudin menilai impor jagung dapat mengukur sejauh mana keberpihakan pemerintah pada petani.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mengembangkan Keterampilan Petani Nunukan demi Mewujudkan Swasembada Pangan
- Kabupaten Bulungan Siap Dijadikan Target Sentra Produksi Beras
- Optimalkan Lahan Rawa dan Kering untuk Wujudkan Swasemada Pangan
- Kementan Dorong Pemberdayaan dan Keterlibatan Wanita Tani
- Tingkatkan Daya Saing Petani, Kementan Perkuat Kelembagaan Petani
- Demi Swasembada Pangan, Riyono Caping Sampaikan Permintaan ke Prabowo