Impor Kedelai Diperketat
Jumat, 27 Juli 2012 – 07:32 WIB
JAKARTA--Importasi komoditas hortikultura khususnya kedelai, saat ini tengah menjadi perhatian khusus. Pemerintah menemukan dugaan bahwa kedelai yang selama ini diimpor dan dijual bebas ke pasaran untuk dikonsumsi masyarakat, tak diikuti dengan standarisasi kualitas pangan.
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Euis Saedah mengatakan, pihaknya menemukan banyak kedelai hasil importasi yang diperuntukkan konsumsi masyarakat berstandar pakan ternak. "Saya temukan di beberapa pasar seperti pasar Jatinegara dan Senen," ungkap Euis, Kamis (26/7).
Dia menyebutkan, dalam sidak tersebut, ditemukan dua jenis kedelai impor yang dijual, yakni jenis kedelai yang dibanderol Rp 5 ribu per kilogram, dan kedelai yang harganya mencapai Rp 8 ribuan per kilogram. "Kualitas kedelai yang Rp 5 ribuan itu bolong-bolong. Ternyata itu standar pakan ternak," jelasnya.
Atas temuan tersebut, Euis sangat prihatin lantaran selama ini kedelai di pasaran itu merupakan bahan baku utama beberapa industri IKM, seperti IKM tempe dan tahu. Bahkan, ada dugaan bahwa produksi tempe dan tahu selama ini menggunakan campuran kedua jenis kedelai tersebut. "Kita harus mendalami lagi," paparnya.
JAKARTA--Importasi komoditas hortikultura khususnya kedelai, saat ini tengah menjadi perhatian khusus. Pemerintah menemukan dugaan bahwa kedelai
BERITA TERKAIT
- Kerap Gunakan MyPertamina, Konsumen ini Menangkan Paket Haji Furoda
- Mantap! Transaksi Penjual yang Live Streaming di TikTok Bisa Meningkat 30 Kali Lipat
- Perluasan Penerapan NLE dan Pengembangan Ceisa 4.0 Kunci Perbaikan Layanan Kepabeanan
- Pemerintah Terus Mendorong Potensi Besar Semikonduktor dan Kecerdasan Buatan
- AFPI: Literasi Keuangan yang Baik Bisa Menghindarkan Beban Finansial Berlebihan
- ASPAKI Gelar Munas ke-3, Dibuka Pak Luhut